Posts

Perubahan Organisasional dan Manajemen Stres

Seiring berjalannya waktu, zaman semakin berubah dan maju. Perkembangan zaman ini berefek pada perubahan disegala bidang, tak terkecuali dalam hal organisasi. Adapun faktor-faktor yang melatarbelakangi terciptanya perubahan –khususnya dalam organisasi, yaitu hakikat tenaga kerja, teknologi, goncangan ekonomi, kompetisi, kecenderugan sosial dan politik dunia. Perubahan dibagi menjadi dua, perubahan tidak terencana dan perubahan terencana. Perubahan tidak terencana adalah perubahan yang terjadi begitu saja, tanpa sengaja dan tanpa ada rencana. Sedangkan perubahan terencana adalah perubahan aktivitas yang disengaja dan berorientasi pada tujuan. Tujuan dari perubahan yang direncanakan, pertama berupaya untuk meningkatkan kemampuan dari organisasi untuk menyesuaikan diri dengan lingkugannya. Kedua, berupaya untuk mengubah perilaku dari karyawan. Dalam melakukan perubahan yang sudah direncanakan ini, dibutuhkan agen perubahan yang bertanggung jawab untuk melakukan perubahan dan sebagai k

Budaya Organisasi

Budaya organisasi adalah suatu sistem barbagi arti yang dilakukan oleh para anggotanya yang   membedakan organisasi satu dengan organisasi lainnya. Budaya organisasi memperlihatkan perspektif dari para anggota organisasi yang sama. Oleh karena itu, kita akan mengharapkan para individu dengan latar belakang yang berbeda untuk menggambarkan budayanya dalam istilah yang sama. Dalam sebuah organisasi terlebih organisasi yang besar, budaya yang terdapat didalamnya beragam baik itu budaya dominan maupun subkultur. Semakin kuat budaya tersebut, semakin besar pengaruhnya terhadap perilaku organisasi. Perlu diperhatikan bahwa budaya dan formalisasi merupakan dua hal yang berbeda, meskipun memiliki satu tujuan. Semakin kuat budaya organisasi, maka akan semakin berkurang kebutuhan manajemen dalam mengembangkan regulasi formal dalam mebimbing perilaku para anggotanya. Adapun karakteristik-karakteristik umum dari budaya organisasi : inovasi dan pengambilan risiko, memperhatikan detail, orientas

Dasar Pada Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang baik adalah struktur organisasi yang terbentuk dari enam elemen struktur organisasional. Struktur organisasional sendiri adalah cara yang mana tugas pekerjaan secara formal dibagikan, dikelompokkan dan dikoordinasikan. Adapun enam elemen struktur organisasional : spesialisasi kerja, departementalisasi, rantai komando, rentang kendali, sentralisasi dan desentralisasi, serta formalisasi. Spesialisasi kerja membantu kita untuk membagi pekerjaan-pekerjaan   sesuai dengan spesifikasinya, kemudian mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan tersebut menjadi satu dengan departementalisasi, setelah membagi dan mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan, kita perlu menentukan siapa saja yang akan menerima laporan dari bawahan dan juga menentukan berapa banyak bawahan yang dapat diarahkan seorang manajer, kemudian menentukan dimana letak otoritas pengambilan keputusan, sentralisasi atau desentralisasi yang terakhir membuat aturan dan regulasi untuk mengarahkan para pekerja dan manaje

Konflik dan Negoisasi

Perjalanan sebuah organisasi tidak akan pernah lepas dari adanya konflik, bahkan jika organisasi tersebut adalah organisasi yang hebat sekalipun. Secara umum, konflik merupakan sebuah presepsi seseorang terhadap suatu hal yang seringkali bersifat negatif. Ada dua pandangan mengenai definisi konflik. Pertama, pandangan tradisional yang berkeyakinan bahwa semua konflik berbahaya dan harus dihindari. Kedua, pandangan interaksionis yang berkeyakinan bahwa konflik tidak hanya sebuah paksaan yang positif dalam sebuah kelompok tetapi juga sangat diperlukan bagi suatu kelompok untuk bekerja dengan lebih efektif. Untuk memahami suatu konflik dalam sebuah organisasi, kita dapat memulainya dari mengidentifikasi tipe dari konflik atau masalah yang sedang terjadi mengenai hal apa. Apakah mengenai tujuan organisasi? Ataukah tentang orang-orang didalam organisasi tersebut?. Ada tiga kategori untuk menggolongkan sebuah konflik, konflik tugas terkait dengan kandungan dan tujuan pekerjaan, konflik